Tampilkan postingan dengan label VERTIKULTUR ORGANIK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label VERTIKULTUR ORGANIK. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 06 Oktober 2012

taman kecil di pekarangan rumah

REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki taman kecil di pekarangan rumah dengan berbagai jenis tanaman di dalamnya terasa begitu mengasyikkan. Udara bersih nan segar akan berputar setiap saat. Selain itu, rumah pun akan terlihat asri dengan adanya tanaman yang ditata dengan rapi. Namun sayangnya, saat ini, kenikmatan seperti itu sangat jarang dirasakan di kota-kota besar, seperti Jakarta.

Jakarta sudah disesaki banyak bangunan tinggi menjulang. Begitu sedikit menyisakan tanah subur yang dapat ditanami tanaman. Halaman luas adalah suatu kemewahan. Sedangkan halaman sempit dan tidak subur merupakan hal yang lazim kita temukan. Halaman sempit disebabkan oleh pesatnya pembangunan fisik, seperti gedung perkantoran dan perumahan, di kota. Pada lahan yang sama rumah dibangun, dibongkar, dibangun, dan dibongkar. Dan muncullah tanah tidak subur akibat dari bercampurnya tanah dengan puing, sisa-sisa semen. Tentu saja tanah seperti ini sulit ditanami.

Tanah rusak adalah suatu kondisi di mana tanah memiliki sedikit kandungan unsur hara dan sulit untuk ditanami karena sifat-sifatnya tidak cocok dengan kebutuhan tanaman. Pada kondisi tanah seperti ini, mungkin saja kita dapat bercocok-tanam. Tetapi tentu saja dengan satu syarat, yaitu adanya perbaikan pada tanah tersebut. Tanaman yang dapat ditanam pada kondisi tanah seperti ini adalah tanaman sayuran, seperti cabai, tomat, dan bayam.

Perbaikan pada tanah rusak ini dapat dilakukan dengan mengembalikan sifat asli tanah, yaitu banyak memiliki unsur hara dan gembur. Tanah dengan banyak puing tentu menjadikan tanah tersebut keras.
Langkah awal yang dapat diambil adalah menghancurkan puing-puing tersebut dan menambahkan tanah baru agar akar tanaman bisa masuk. Tanah berpuing memiliki kandungan fosfor yang tinggi dan menjadikannya keras. Untuk itu, langkah selanjutnya adalah menambahkan pupuk organik, seperti kompos dan pupuk kandang, ke dalam tanah.

Pupuk organik memiliki peranan penting dalam proses ini karena dapat membantu proses penghancuran puing dan dapat kembali menggemburkan tanah. Selain itu, pupuk organik dapat menyeimbangkan pH tanah yang asam karena banyak mengandung fosfor. Adanya keseimbangan antara kandungan fosfor ( pupuk kimia) dan pupuk organik di dalam tanah secara langsung telah menambah unsur hara yang dibutuhkan tanah.
Proses perbaikan ini dilakukan secara bertahap hingga tanah menjadi subur kembali. Satu bulan adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan tanah rusak menjadi tanah subur dan bisa ditanami kembali. ‘’Sebenarnya, begitu kita mulai perbaiki (tanah rusak), saat itu juga kita bisa memakai tanah dan menanaminya. Tapi, untuk hasil maksimal, sebulanlah kurang lebih tanah tersebut sudah subur kembali dan bisa ditanami,’’ kata Dr Ir Suwardi, ahli tanah Institut Pertanian Bogor (IPB).
Tanah rusak yang telah kembali subur harus dirawat dan dijaga dengan baik dan benar agar ia tetap bisa menjalankan fungsinya sebagai tanah. Perawatan tersebut dapat dilakukan dengan menambah pupuk organik tiap satu tahun sekali dan pemberian pupuk kimia secara berkala selama periode tanam. Pemberian pupuk kimia ini tidak boleh berlebihan.
Satu hal yang harus diingat adalah kita harus menjaga keseimbangan antara kandungan pupuk organik dan pupuk kimia bagi tanah dan tanaman. Sebab, kekurangan ataupun kelebihan kedua pupuk tersebut akan membawa dampak buruk bagi tanaman. Hal ini dilakukan agar unsur hara dalam tanah tetap terjaga dengan baik.
Penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia pada tanah dan tanaman membawa dampak tersendiri, baik positif maupun negatif. Kedua jenis pupuk ini merupakan nutrisi yang memang dibutuhkan tanaman, sehingga berfungsi untuk menyuburkan tanah dan tanaman. Namun, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan tidak dikontrol penggunaannya akan membawa dampak negatif, yaitu membuat tanah makin asam dan menjadi keras. ‘’Untuk pupuk organik sendiri, memang hampir tidak ada dampak negatif bagi tanah dan tanaman,’’ kata Suwardi.
Ia pun menambahkan, selain unsur hara, pupuk organik, dan pupuk kimia, sinar matahari dan udara pun memiliki peranan dalam proses perbaikan tanah rusak dan pertumbuhan tanaman. Ibarat manusia, tanah dan tanaman pun membutuhkan udara yang cukup untuk bernapas. Jika tekstur tanah terlalu rapat, tanaman tidak dapat bernapas dan akhirnya akan mati.
Membuat tanah rusak menjadi subur tidaklah sulit. Hanya dibutuhkan ketekunan untuk memperbaiki dan merawat tanah tersebut agar terus subur. ‘’Yang paling penting, jagalah unsur-unsur yang seharusnya ada dalam tanah agar tanaman dapat hidup di atasnya. Gunakan pupuk kimia dan organik secara berimbang,’’ jelas Suwardi.

Jumat, 05 Oktober 2012

Berkebun Tomat d Halaman Rumah

. Bertanam tomat dalam pot atau polibag sebenarnya mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan menanam diperkebunan. Diantaranya dapat dilakukan oleh siapa saja terutama yang tidak mempunyai perkarangan, perkembangan tanaman mudah dikontrol, penyebaran/penularan hama dan penyakit sangat kecil dan menghemat pupuk karena tempat yang kecil.

Dalam kesempatan ini kami akan membahas bertanam tomat dalam pot atau polibag saja walaupun pada prinsipnya sama saja tata cara menanam sayur atau buah dalam pot atau polibag. Hal-hal yang harus disiapkan untuk bertomat pada pot atau polibag adalah :

a. tempat dan media
pada dasarnya menanan dengan cara ini kita dapat memanfaatkan bekas kaleng biscuit, ember plastik, wadah bekas lainnya atau membeli pot atau polibag. Media tanam yang digunakan berupa tanah pupuk kandang atau kompos. Perbandingan dapat 1:1, 1:2 atau 1:3 tergantung kesuburan atau berat ringannya tanah. Wadah tempat yang sudah disiapkan bawahnya dilubangi dan ditutup dengan pecahan gendeng untuk aliran air siraman. Setelah itu diisi dengan media yang telah kita siapkan sampai penuh.

b. Pesemaian
Tomat diperbanyak dengan bijinya, disemaikan lebih dulu ditaruh pada wadah dan ditempatkan pada daerah yang teduh. Sebulan kemudian biji yang sudah bertunas itu perlu diindah (disapih) ke tempat penanaman lain sebagai latihan bagi tananam muda ini.sesudah bibit setinggi 10 cm, baru bisa dipindah ke pot.

c. Penanaman
Tempat dan media kita siapkan yang perlu diperhatikan, sebelum tanaman dipindah ke pot sebainnya potnya perlu disiram terlebih dulu. Untuk memindahkan tanaman dari persemaian ke pot harus hati-hati jangan sampai akar tanamannya sampai ketinggal kita dapat mengunakan alat solet untuk mengeluarkan tanaman tersebut, dan pemindahannya sebaiknya dilakukan pada sore hari.

d. Perawatan
Perawatan tanaman dalam pot atau polibag lebih mudah karena kesehatan setiap tanaman lebih terkontrol dan penularan penyakit lewat akat dapat dihindari. Beberapa perawatan rutin yang perlu dilakukan sebagai berikut :
 Periksa tanaman setiap hari, terutama dari hama dan penyakit. Bila dijumpai ada hama, ambil dan matikan hama tersebut dengan cara dijepit. Bila ada tanaman yang layu cabut dan buang saja medianya supaya tidak menular ke tanaman yang lain.
 Bila tanaman kelihatan kurang subur, tambah pupuk kandang atau kompos yang telah matang.
 Bila sudah tumbuh besar beri turus untuk membantu tegaknya tanaman tersebut.
 Bila tanah sterlihat kering, segera siram tanaman dan tanahnya.

e. Panen
Tomat organik dalam waktu 3 bulan sudah dapat kita menikmati hasilnya.

Senin, 01 Oktober 2012

Micro Nutrisi Plus Zat Pengatur Tumbuh


NUTRI  Gold  Merupakan Kombinasi  dari Micro Nutrisi dan 3 Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)  yang diperuntukan untuk :
- Merangsang pembungaan dan pembuahan
- Memperkokoh batang dan mempercepat pertumbuhan
- Serta Menyehatkan dan Meningkatkan hasil produksi
 pada   tanaman 
-Bisa diaplikasikan ke semua tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman hias/bunga dan sangat dianjurkan untuk tanaman Padi.(untuk membesarkan bulir gabah)



Spesifikasi Product
Kemasan         :           1 Folding Box isi 25 Sachet 20ml
Viskositas        :           Cair / Liquid
Warna             :           Coklat Tua


Dosis Pemakean  Aplikasi
1 Sachet 20ml untuk 1 Tangki Penyemprotan (10 s/d 15 liter)

Interval Aplikasi
Pemakaian 7 s/d 10 hari Sekali (seminggu)
Penyemprotan atau Penyiraman di anjurkan Pada pagi atau sore hari
Dalam 2 atau 3 kali aplikasi penyemprotan sudah terlihat hasilnya

Hubungi :
022-61710017   - 0821.2064.6633 (telkomsel) - Pin BB 330c90fc
sentraltani@gmail.com
untuk mitra/agen meguntungkan kalo berminat bekerjasama
 

Mitra Kami :
CV MITRA TANI
Gelondongan RT02/01
Tirtomartani Kalasan
Sleman - Yogyakarta

JM TANI
JL Sersan Bajuri RT01/10
Ledeng – Bandung
022 - 2788118
FITRI
Taman Cibaduyut Indah
Cibaduyut – Bandung

PIN BB : 330C90FC


Minggu, 30 September 2012

BERKEBUN VERTIKULTUR

BERKEBUN VERTIKULTUR

Pernah dengar tentang taman vertikultur? Metode cocok tanam yang satu ini, bisa jadi salah satu solusi berkebun di lahan sempit. Mereka yang tinggal di perkotaan, dimana ukuran lahan kerap jadi perkara, pasti menyukai ide ini.

Vertikultur berasal dari bahasa Inggris, vertical yang artinya tegak lurus dan culture yang berarti pengembangbiakan. Secara garis besar, bisa kita tarik pengertian, vertikultur adalah metode bercocok tanam yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat.

Di dunia pertanian, vertikultur cukup digemari. Pasalnya, meski bercocok tanam di lahan sempit, hasilnya bisa sebanyak ketika bercocok tanam di lahan yang lebih luas. Biasanya tanaman dibudidayakan menggunakan kaleng-kaleng cat yang dibuat bertingkat.Bisa dibantu dengan rangka kayu atau besi yang dibuat seperti rak.

Mari kita adopsi cara bercocok tanam ini ke rumah. Pada lahan sempit, di lorong samping rumah, misalnya. Menanam semua tanaman langsung ke tanah, hampir mustahil dilakukan. Sebagai gantinya, tanam saja di pot. Buat rak dari kayu atau besi, susun pot-pot tanaman tadi di sana.

Bisa juga membuat rak yang menempel di dinding. Pot gantung, juga merupakan salah satu cara bercocok tanam vertikulur. Agar dapat menampung lebih banyak tanaman, gantung dua pot dalam satu rangka tali.

Membuat taman dengan cara ini tentu berbeda dari membuatnya langsung di permukaan tanah. Pilihan tanamannya pun berbeda. Taman vertikultur banyak menggunakan pot, jadi pilih tanaman-tanaman yang tajuk daunnya tidak terlalu lebar. Lidah mertua, kaktus, suplir, pakis, dan sebagainya, bisa jadi pilihan. Untuk pot gantung bisa pilih tanaman yang daunnya menjuntai, tampilannya akan lebih menarik.
 

Tags

Followers

About PBT

© Copyright 2011. All Right Reserved by Sentral Tani - Online Shoping | Designed by Free Blogger Templates | Premium Wordpress Themes | Coupons Code | Free Icons